Investasi di pasar modal tidak dapat dilaksanakan sembarangan. Seorang investor harus pahami langkah trading saham yang pas supaya bisa mengantongi keuntungan yang optimal.
Pasar modal Indonesia dari tahun ke tahun makin ramai. Itu karena tingginya ketertarikan investor baru di pasar modal.
Menariknya, sebagian besar dari investor pemula sebagai angkatan muda. Ketua Dewan Komisioner Kewenangan Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, menjelaskan pasar modal Indonesia mencatat peningkatan jumlah investor yang dikuasai investor milenial.
Per November 2021, ada 7,dua juta investor di pasar modal Indonesia. "Pada November 2021 ini ada 7,dua juta investor, tumbuh 101,72 % secara tahunan atau year on year (yoy)," kata Wimboh dalam Usaha Indonesia Business Challenge 2022, Rabu (15/12/2021).
Ia meneruskan, sekitar 99 % investor baru itu sebagai investor ritel. Wimboh memandang, ini jadi modal yang bernilai untuk pasar modal lokal. "Ini modal yang bernilai untuk pasar modal lokal yang akan datang," sebut ia.
Dari beberapa investor itu, ada aktor pasar yang pilih jadi trader saham. Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee, juga membagi beberapa panduan trading saham supaya memperoleh cuan yang berlimpah.
Pertama, harus pahami sangkut-paut perdagangan saham. Jadi seorang trader bukan hal yang gampang, karena seorang perlu mempunyai taktik dan pahami tehnik analitis teknikal.
Seterusnya, investor perlu pelajari analitis tehnik trading. "Analitis teknikal ialah ilmunya, tehnik trading ialah hal-hal lain, ke-2 hal itu berlainan tetapi kita harus kuasai kekeduanya," tuturnya.
Ke-2 , trader pemula bisa pilih saham yang mempunyai likuiditas dan kapitalisasi pasar yang besar. "Bukan anti perusahaan kecil, tetapi dengan likuiditas dan kapitalisasi sebagai wakil perusahaan itu bagus," terangnya dalam seminar-online virtual, seperti diambil Senin (11/10/2021).
Hans memperjelas likuiditas sebagai elemen yang perlu dalam trading. Oleh karenanya, ia merekomendasikan untuk menghindar saham yang tidak likuid atau lama tidak likuid sampai baru likuid.
Ke-3 , trader perlu pahami money manajemen dan risk manajemen. Hans menerangkan money manajemen terhitung bagaimana membuat portofolio dan atur asset. Menurut Hans risk manajemen terhitung pada bagaimana trader atur resiko yang hendak ada. Terhitung bagaimana tentukan keputusan untuk taking keuntungan atau cut loss.
Salah satunya triknya dengan membuat trading rencana yang berisi gagasan saham, harga, taking keuntungan atau cut loss di tingkat tertentu dan dilaksanakan dengan disiplin. "Selanjutnya trading rencana itu perlu kita kerjakan secara disiplin," terangnya.
Hans mengingati investor saham pemula tidak boleh cuman fokus pada keuntungan tapi fokus di proses. Misalnya, saat untung beberapa langkah apa yang sudah dilakukan dan kebalikannya saat rugi harus menilai.